Meningkatkan Kesadaran Lingkungan, Babinsa Koramil 1003-05/Sungai Raya Ikuti Kegiatan Penanaman Pohon Matoa

Hulu Sungai Selatan – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1003-05/Sungai Raya Serma Sodiqul Zakaria berikan kontribusi nyata kepada instansi pemerintahan yang berada di wilayah binaan dengan mengikuti kegiatan gerakan penanaman sejuta pohon Matoa yang merupakan program gagasan dari Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Bumi tahun 2025. Selasa (22/04/25)

Gerakan penanaman pohon ini dipusatkan di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan serentak diikuti oleh ASN Kementerian Agama, tokoh lintas agama, dan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten HSS yang terpusat di lingkungan Masjid Al Istiqamah Desa Hariti RT 03 Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Pada kesempatan tersebut, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menjadi pelopor kegiatan yang diikuti oleh Babinsa Desa Hariti, Kepala Kemenag HSS diwakili oleh Kasi Penyuluhan Agama, Kepala KUA Sungai Raya, Kepala Desa Hariti, Pengurus Masjid Al Istiqamah, Relawan, dan masyarakat sekitar Masjid Al Istiqamah secara bergotong royong bersama-sama menanam pohon Matoa. Kegiatan ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Bacaan Lainnya

Serma Sodiqul Zakaria berikan keterangan bahwa pihaknya sebagai seorang aparat territorial Babinsa akan selalu siap berkolaborasi dan bersinergi dengan semua stakeholder pemerintahan beserta lapisan komponen masyarakat untuk memberikan dukungan dalam kegiatan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Seperti halnya dalam pelaksanaan penanaman 1000 pohon Matoa di lingkungan masyarakat dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia,” ucapnya.

Penanaman pohon Matoa tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mencegah dampak negatif perubahan iklim. Penanaman pohon juga bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan oksigen, mengurangi polusi udara, mencegah banjir dan tanah longsor, serta menyediakan habitat bagi flora dan fauna.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan hidup dan dapat mengambil peran dalam menjaga kelestarian alam. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama dalam menjaga lingkungan hidup.

Diharapkan kegiatan penanaman seribu pohon Matoa dalam rangka memperingati Hari Bumi pada tahun 2025 ini bisa menjadikan contoh dan wahana edukasi kepada seluruh komponen masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan agar selalu dalam kondisi yang bersih, indah, rindang, dan sejuk penuh dengan oksigen yang segar

@pendim1003

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *