TAPIN – Di tengah era digital yang semakin pesat, ancaman baru muncul membayangi kedisiplinan dan kesejahteraan prajurit serta masyarakat luas. Perjudian online (judol) dan pinjaman online (pinjol) ilegal kian merajalela, menawarkan fatamorgana keuntungan instan namun berujung pada kehancuran moral, finansial, dan sosial. Menyadari bahaya laten ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Kodim 1010/Tapin, menegaskan posisinya sebagai garda terdepan dalam perang melawan dua musuh digital ini, dengan langkah konkret yang bertujuan menjaga marwah institusi dan memberikan contoh nyata bagi bangsa.
Prajurit TNI AD dibentuk dengan prinsip kedisiplinan sebagai pilar utama. Kedisiplinan ini bukan sekadar ketaatan pada aturan, melainkan sebuah filosofi hidup yang menuntut ketangguhan mental, kejernihan berpikir, dan integritas moral. Dalam konteks modern, kedisiplinan ini turut diuji oleh godaan dunia maya. Menyadari hal ini, Kodim 1010/Tapin, di bawah komando Pasiintel Kapten Inf Waluyo, menginisiasi sebuah gerakan pencegahan yang revolusioner: pengecekan HP perorangan secara rutin bagi seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kodim.
“Ini bukan sekadar pemeriksaan rutin, melainkan sebuah pernyataan sikap kami sebagai pimpinan,” tegas Kapten Inf Waluyo saat memimpin apel pagi yang diikuti dengan seksama oleh seluruh personel, Senin (21/07).
Jelasnya, Kami melihat judi online dan pinjaman online sebagai ancaman serius yang dapat menggerogoti kedisiplinan, merusak fokus, dan bahkan merusak tatanan kehidupan rumah tangga prajurit kami. TNI AD harus menjadi contoh, dan contoh itu dimulai dari internal kami sendiri.
Setiap sentuhan layar ponsel menjadi fokus perhatian. Satu per satu, perangkat komunikasi yang menjadi jendela dunia bagi para prajurit dan PNS diperiksa dengan teliti. Tujuannya jelas: memastikan tidak ada celah bagi aktivitas terlarang seperti membuka situs judi online atau terjerat pinjaman ilegal yang seringkali menjerat dengan bunga mencekik. Langkah ini merupakan bukti nyata bahwa TNI AD tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan zaman, bahkan ketika ancaman itu datang dalam bentuk yang paling terselubung.
Mengapa TNI AD begitu serius memerangi judol dan pinjol? Jawabannya terletak pada dampak destruktif yang ditimbulkannya. Judi online, dengan janji keuntungan semu, seringkali menyeret pelakunya ke dalam jurang kecanduan. Kecanduan ini bukan hanya merusak finansial, tetapi juga merusak pola pikir, menimbulkan rasa malas untuk bekerja, dan bahkan dapat memicu stres berat yang berujung pada masalah kesehatan mental dan fisik.
“Judi online itu racun. Ia membuat seseorang terlena, lupa akan tanggung jawabnya, dan pada akhirnya merusak segalanya, Ketika seorang prajurit terjerat judi online, bukan hanya dirinya yang terancam, tetapi juga keluarganya. Kebahagiaan rumah tangga bisa hancur lebur, kepercayaan terkikis, dan masa depan anak-anak pun bisa terancam. Ini adalah perang melawan kebodohan yang dibungkus kemajuan teknologi.” ujar Kapten Inf Waluyo lebih lanjut.
Demikian pula dengan pinjaman online ilegal. Kemudahan aksesnya seringkali menjadi jebakan bagi mereka yang membutuhkan dana cepat, namun tanpa disadari, mereka telah menggadaikan masa depan mereka dengan bunga yang sangat tinggi dan praktik penagihan yang brutal. Kondisi finansial yang memburuk akibat pinjol dapat memicu tindakan nekat yang merusak citra diri dan institusi.
Lebih dari sekadar menjaga kedisiplinan internal, tindakan Kodim 1010/Tapin ini merupakan manifestasi dari peran TNI AD sebagai penjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga moral dan digital. Dengan memberikan contoh nyata dalam memerangi judol dan pinjol, TNI AD menunjukkan komitmennya untuk melindungi seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi penerus, dari jerat praktik-praktik yang merusak.
Pesan yang ingin disampaikan sangat jelas: TNI AD tidak hanya mampu menjaga perbatasan negara dari ancaman fisik, tetapi juga siap berjuang di medan perang digital untuk melindungi aset terpenting bangsa, yaitu sumber daya manusia yang berintegritas dan berkarakter. Melalui penegakan disiplin internal yang ketat, TNI AD berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk bersama-sama menjauhi judi online dan pinjaman online ilegal, serta membangun masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berbudaya. Perang ini adalah perang kita bersama, dan TNI AD berdiri tegak di garis depan, menjaga marwah bangsa dari segala bentuk ancaman, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi di balik layar gawai.(1010).