Lombok Barat, NTB — Suasana hangat terasa di kediaman Kepala Dusun Murpeji, Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Sabtu malam (18/10/2025). Sejumlah warga tampak antusias mengikuti sosialisasi perkebunan dan kelestarian hutan yang menjadi bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606/Mataram.
Kegiatan yang digelar di bawah cahaya lampu seadanya itu dihadiri oleh Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram Kapten Inf Safarudin, Kepala Desa Dasan Geria Fahrul Aziz, Perwakilan Dinas Pertanian Lombok Barat Muktamir, Kepala UPT KPH Lombok Barat Samsul Amri, Bati Ter Peltu Basuki, Babinsa Serka Muhammad Zakaki, Bhabinkamtibmas Aipda Komang Sumandre, serta perwakilan warga dari berbagai dusun.
Dalam paparannya, Muktamir dari Dinas Pertanian menjelaskan bahwa tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan komoditas potensial bagi masyarakat Lingsar. Selain bernilai ekonomi tinggi, tanaman ini juga ramah lingkungan karena membutuhkan pohon pelindung yang berperan menjaga kelestarian hutan.
“Menanam kakao itu bukan hanya menanam uang, tapi juga menanam oksigen. Kakao bisa menjadi simbol keseimbangan antara ekonomi dan ekologi,” ujarnya yang disambut antusias warga.
Sementara itu, Kapten Inf Safarudin, selaku Dan SSK TMMD ke-126, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan kesadaran ekologis dan kemandirian masyarakat.
“TNI hadir di tengah masyarakat bukan sekadar membangun jalan dan jembatan, tapi juga menumbuhkan semangat menjaga bumi. Kita ingin warga punya pendapatan berkelanjutan tanpa harus merusak alam,” tegasnya.
Kepala Desa Dasan Geria, Fahrul Aziz, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Ia berharap sosialisasi ini dapat mendorong warganya menerapkan ilmu yang didapat.
“Kami berterima kasih kepada Satgas TMMD dan para narasumber. Semoga warga kami bisa menerapkan budidaya kakao ini agar Dusun Murpeji semakin hijau dan sejahtera,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari Kepala UPT KPH Lombok Barat, Samsul Amri, yang menilai kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting untuk menjaga kelestarian hutan di wilayah Lingsar.
“Hutan bukan milik pemerintah saja, tapi milik kita bersama. Dengan menanam kakao di sekitar kawasan, masyarakat ikut menjadi penjaga hutan secara alami,” jelasnya.
Antusiasme warga semakin meningkat saat sesi tanya jawab dibuka. Sejumlah petani muda bahkan langsung menyatakan minat untuk menyiapkan lahan percobaan penanaman kakao di sekitar permukiman mereka.
Melalui kegiatan ini, TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram kembali menegaskan peran TNI sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan. Sosialisasi ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya “Desa Hijau Murpeji” — desa yang mampu menyeimbangkan produktivitas ekonomi dengan kelestarian alam.
(Pendim 1606/Mataram)






