KUTAI TIMUR – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang dilaksanakan oleh Kodim 0909/Kutai Timur menunjukkan esensi pembangunan yang tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga menuntut keahlian dan pemikiran strategis.
Salah satu tahapan krusial yang tengah digalakkan adalah pengecoran tiang bangunan, sebuah proses yang diakui memerlukan ketelitian ekstra. Komandan Sektor Satgas (Dan SSK) TMMD ke-125, Lettu Arh Suhendri, menegaskan pentingnya aspek ini dalam setiap proyek perehaban.
“Pengecoran tiang bangunan merupakan proses yang perlu pemikiran dan keahlian ekstra,” ujar Lettu Arh Suhendri saat berada di lokasi pengerjaan perehaban Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Bapak Rahman di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, pada Selasa (29/07/2025).
Katanya, ini menjadi penopang utama setiap bangunan, meskipun itu tiang kayu keras. Kesalahan kecil di tahap ini bisa berakibat fatal pada kekuatan dan ketahanan struktur bangunan secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Lettu Arh Suhendri menjelaskan bahwa pelaksanaan TMMD Ke-125 di Kutai Timur kali ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa. Semangat gotong royong, yang merupakan budaya asli Indonesia, secara aktif membudayakan setiap proses pengerjaan. Kolaborasi antara personel TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan berbagai sasaran program yang telah dicanangkan.
“Kita melihat bagaimana semangat kebersamaan ini benar-benar hidup di sini,Masyarakat Desa Suka Rahmat antusias terlibat langsung, bahu-membahu bersama anggota TNI. Inilah esensi dari TMMD, yaitu mendekatkan TNI dengan rakyat dan bersama-sama membangun desa menjadi lebih baik. Semangat gotong royong ini tidak hanya mempercepat progres pekerjaan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan aparat.”Ungkap Dan SSK dengan optimis
Program TMMD Kodim 0909/Kutai Timur ini sendiri memiliki cakupan sasaran yang komprehensif, meliputi aspek fisik dan non-fisik. Sasaran fisik mencakup pembangunan dan perbaikan infrastruktur vital. Sementara itu, sasaran non-fisik bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat melalui berbagai penyuluhan dan pelatihan.
Kegiatan TMMD Ke-125 di Kutai Timur ini telah resmi dimulai sejak tanggal 23 Juli 2025 dan dijadwalkan akan berakhir pada 21 Agustus 2025. Selama periode tersebut, berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat akan terus dilaksanakan dengan optimal, mencerminkan sinergi kuat antara TNI dan rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan di daerah.(0909).