KUTAI TIMUR – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur tidak hanya menyentuh pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, tetapi juga menyasar kegiatan non-fisik yang menyentuh langsung kebutuhan pengetahuan dan kapasitas warga. Salah satu kegiatan tersebut adalah penyuluhan pertanian dan peternakan, yang dilaksanakan di Gedung BPU Kecamatan Teluk Pandan, Selasa (05/08).
Kegiatan yang diikuti puluhan warga Desa Suka Rahmat dan sekitarnya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan pertanian modern dan budidaya ternak yang produktif. Penyuluhan ini menghadirkan narasumber dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Teluk Pandan, yakni Abdul Rahma dan Putri, yang membawakan materi praktis dan aplikatif mengenai pola tanam, pengendalian hama, pemanfaatan pupuk organik, serta manajemen pakan ternak.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan non-fisik TMMD ini. Selain membangun infrastruktur, TMMD juga membangun kualitas sumber daya manusia. Pengetahuan seperti ini penting agar masyarakat mampu mengembangkan potensi desa secara mandiri,” ujar Abdul Rahma, salah satu narasumber penyuluhan.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) TMMD Ke-125, Lettu Arh Suhendri, menegaskan bahwa kegiatan non-fisik merupakan salah satu prioritas utama dalam pelaksanaan TMMD. “Kami ingin masyarakat tidak hanya mendapatkan fasilitas fisik, tetapi juga pengetahuan yang bisa mereka manfaatkan dalam jangka panjang. Sinergi dengan penyuluh lokal ini menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut,” terangnya.
Senada dengan itu, Camat Teluk Pandan, Anwar, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya dari pertanian dan peternakan. “Dengan adanya TMMD, kami merasakan bantuan yang menyeluruh. Edukasi semacam ini membuat masyarakat lebih percaya diri dalam mengelola potensi desa mereka,” katanya.
Melalui kegiatan non-fisik seperti penyuluhan ini, TMMD Ke-125 membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya soal membangun fisik, tetapi juga menumbuhkan pengetahuan, kemandirian, dan semangat membangun dari dalam diri masyarakat. Program ini tidak hanya hadir sebagai solusi pembangunan, tetapi juga sebagai jembatan kemajuan desa yang berkelanjutan.(0909).