KUTAI TIMUR – “Sekarang sudah jauh lebih enak lewat sini, truk pengangkut hasil tani tidak lagi terhambat,” tutur Amrizal, Sabtu (09/08), warga Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, dengan senyum lebar. Ucapan itu lahir dari rasa lega setelah sekian lama berjibaku dengan jalan berlumpur di musim hujan dan berdebu saat kemarau.
Sejak program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur masuk ke desanya, Amrizal merasakan perubahan nyata. Walau pengerjaan jalan belum sepenuhnya selesai, pergerakan kendaraan sudah jauh lebih lancar dibandingkan sebelumnya.
“Dulu kalau mau kirim sayur ke pasar bisa makan waktu lama. Sekarang, meski masih ada alat berat yang bekerja, kendaraan sudah bisa lewat lebih cepat. Ini sangat membantu usaha kami,” imbuhnya.
Pengerjaan jalan yang sedang berlangsung kini telah memasuki tahap distribusi material timbunan pilihan. Tahap ini menjadi penentu daya tahan jalan, sebab lapisan material tersebut akan memperkokoh struktur agar awet digunakan bertahun-tahun.
Di tengah kesibukan para prajurit dan operator alat berat, terlihat pula partisipasi warga yang ikut membantu. Ada yang mengatur lalu lintas sementara, ada pula yang menyediakan minuman untuk para pekerja. Semua bergerak dalam satu tujuan: memperbaiki akses yang menjadi nadi kehidupan desa.
Komandan SSK TMMD Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, Lettu Arh Suhendri, menjelaskan bahwa fokus utama timnya adalah membangun jalan yang tidak hanya kuat untuk hari ini, tetapi juga mampu menopang pertumbuhan ekonomi desa ke depan.
“Kami ingin memastikan jalan ini punya umur panjang. Pengerjaan harus sesuai standar teknis, karena dari sinilah mobilitas warga, pengangkutan hasil pertanian, hingga distribusi barang akan bergantung,” ujarnya.
Menurutnya, pengerasan jalan yang baik akan menjadi investasi jangka panjang. Ia menegaskan bahwa setiap tahapan pekerjaan memiliki pengawasan ketat agar kualitas tetap terjaga, sekaligus memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Program TMMD Ke-125 di Desa Suka Rahmat bukan hanya membangun infrastruktur fisik. Bagi Lettu Suhendri, ini juga tentang membangun kepercayaan dan kebersamaan. “Ketika TNI dan warga saling membantu, pekerjaan menjadi lebih ringan dan hasilnya lebih optimal,” tambahnya.
Jalan ini diharapkan menjadi jalur penghubung yang memecah keterisolasian desa, mempercepat arus distribusi barang, dan membuka peluang munculnya pusat-pusat kegiatan ekonomi baru. Di setiap hamparan material, tersimpan harapan bahwa Desa Suka Rahmat akan menapaki masa depan yang lebih mudah, lebih cepat, dan lebih sejahtera.(0909).
