KUTAI TIMUR – Ketika masa depan bangsa dipertaruhkan, maka menjaga generasi muda dari bahaya narkoba menjadi kewajiban bersama. Inilah semangat yang diusung dalam kegiatan penyuluhan bahaya narkoba yang digelar dalam rangkaian Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, Kamis (07/08), bertempat di Gedung BPU Kecamatan Teluk Pandan.
Tak hanya fokus pada pembangunan fisik desa, TMMD juga menjadi sarana edukasi sosial, salah satunya melalui penyuluhan yang menghadirkan Kanit Reskrim Polsek Teluk Pandan, Ipda Agus Aantoso, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan secara gamblang jenis-jenis narkoba, modus penyebaran, hingga dampaknya bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
“Narkoba bukan hanya merusak tubuh dan pikiran, tapi juga menghancurkan masa depan generasi muda. Ancaman ini sudah masuk ke wilayah pedesaan. Maka dari itu, kami mengajak seluruh warga untuk peduli, berani melapor jika melihat atau mencurigai adanya penyalahgunaan narkotika di lingkungannya,” tegas Ipda Agus di hadapan puluhan peserta yang hadir.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergitas TNI-Polri dalam memberikan edukasi dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya kaum muda yang menjadi sasaran empuk peredaran gelap narkoba. Melalui kegiatan non-fisik seperti ini, TMMD berperan sebagai benteng moral dan sosial bagi desa.
Komandan SSK TMMD ke-125, Lettu Arh Suhendri, menggarisbawahi bahwa program TMMD bukan hanya soal membangun infrastruktur, tapi juga membangun karakter dan kesadaran sosial warga desa.
“TMMD hadir tidak sekadar membawa semen dan bata, tapi juga membawa nilai-nilai. Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, memiliki benteng pengetahuan terhadap ancaman narkoba. Ini adalah bentuk kepedulian kami, agar desa tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga sehat secara mental,” ujarnya dengan penuh semangat.
Antusiasme peserta pun terlihat tinggi. Warga, tokoh agama, dan pemuda desa aktif mengikuti sesi tanya jawab. Beberapa bahkan mengungkapkan kekhawatiran mereka atas maraknya peredaran obat-obatan terlarang yang mulai merambah wilayah pedesaan.
Salah satu peserta, Haris (47), warga RT 03 Desa Suka Rahmat, mengaku mendapatkan banyak pencerahan dari penyuluhan ini.
“Kami sering dengar tentang bahaya narkoba, tapi baru sekarang benar-benar memahami jenisnya dan bagaimana cara mencegahnya. Ini ilmu yang sangat berguna. Kami jadi lebih berani untuk saling mengingatkan sesama warga,” ujarnya.
Dari sudut pandang masyarakat lainnya, kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin, mengingat bahaya narkoba kini tidak mengenal batas wilayah. Desa yang dulu dianggap aman, kini tak luput dari incaran jaringan peredaran gelap.
Penyuluhan ini membuktikan bahwa membangun desa tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun kesadaran dan semangat kolektif untuk menjaga lingkungan dari ancaman narkotika. TMMD ke-125 menjadi contoh konkret kepedulian TNI-Polri dalam merawat masa depan bangsa melalui pendekatan yang edukatif dan humanis.
Dengan kolaborasi antara aparat dan warga, diharapkan lahir generasi muda yang cerdas, tangguh, serta bebas dari jerat narkoba. Sebab, menjaga masa depan bangsa dimulai dari menjaga desa hari ini.(0909).