Buleleng, Bali – Wujud nyata semangat gotong royong kembali terlihat dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar oleh Kodim 1609/Buleleng. Pada hari ke-17 program ini, Kamis (22/5/2025), kolaborasi unik antara prajurit TNI dan pecalang (petugas pengamanan adat Bali) mewarnai kegiatan pembangunan drainase di Banjar Dinas Seganti, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan.
Dengan memikul batu di pundak, para personel TNI dan pecalang bahu-membahu mendukung pembangunan drainase sepanjang 501 meter yang menjadi bagian penting dari infrastruktur jalan baru. Pemandangan ini bukan hanya mencerminkan kerja keras, tetapi juga memperlihatkan sinergi budaya dan nasionalisme dalam membangun desa.
Ketua Pecalang, Kadek Sariarta atau yang akrab disapa Jogor Manik, menyampaikan komitmennya untuk mengerahkan seluruh anggota pecalang dalam waktu dekat. “Jalan ini milik kita semua. Kita punya tanggung jawab bersama untuk mensukseskan TMMD ini. TNI akan kembali ke satuannya nanti, tapi hasil dari kerja keras ini akan menjadi warisan bagi masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Drainase yang dibangun diharapkan dapat mendukung kelancaran jalan desa yang baru dibuka, memperbaiki akses transportasi, serta menunjang sektor pertanian dan ekonomi warga sekitar.
Dansatgas TMMD ke-124, yang juga merupakan Dandim 1609/Buleleng, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi aktif warga dan pecalang. “Keterlibatan masyarakat adalah kekuatan utama dalam TMMD. TNI hadir untuk rakyat, dan dengan dukungan warga, hasil pembangunan akan jauh lebih optimal,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, TMMD ke-124 juga menanamkan nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan rasa memiliki atas hasil pembangunan. Kolaborasi antara TNI dan masyarakat adat seperti pecalang menjadi teladan bagaimana pembangunan bisa diraih melalui sinergi dan kekompakan.
