KUTAI TIMUR – Senyum bahagia tak henti terpancar dari wajah Rahman, warga Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan. Rumah sederhana miliknya kini berdiri kokoh, bersih, dan layak huni setelah mendapat sentuhan tangan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur.
Perehaban rumah yang sebelumnya masuk kategori tidak layak huni ini dikerjakan secara total sejak awal, dimulai dari nol hingga kini tampil bagaikan istana baru bagi Rahman dan keluarganya. Dinding berwarna hijau, identik dengan warna kebanggaan TNI, seakan menjadi jejak pengabdian prajurit yang tak mudah dilupakan.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) TMMD Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, Lettu Arh Suhendri, menyampaikan bahwa perbaikan rumah warga merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian TNI kepada masyarakat.
“Kami tidak hanya mengerjakan sasaran utama berupa pengerasan jalan, tetapi juga melaksanakan sasaran tambahan seperti perehaban rumah tidak layak huni. Harapannya, bantuan ini bisa memberi manfaat nyata bagi warga, terutama untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga penerima,” ujar Lettu Suhendri, Rabu (20/08).
Rahman, penerima manfaat program tersebut, tak kuasa menutupi rasa syukur. Ia mengaku tak pernah membayangkan rumahnya akan berdiri seindah sekarang.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI. Rumah ini dulunya jauh dari kata layak, tapi sekarang kami bisa tinggal dengan nyaman dan tenang. Ini hadiah yang luar biasa menjelang penutupan TMMD,” ucap Rahman dengan mata berbinar.
Program TMMD Ke-125 sendiri resmi dibuka pada 23 Juli 2025 lalu dan dijadwalkan berakhir pada 21 Agustus 2025. Selama hampir satu bulan, prajurit TNI bersama masyarakat bergotong royong menyelesaikan berbagai sasaran. Selain sasaran utama berupa pengerasan jalan yang membuka akses baru, TMMD juga melaksanakan pembangunan sasaran fisik tambahan seperti rumah layak huni dan tower air, serta kegiatan nonfisik berupa penyuluhan dan sosialisasi.
Kehadiran TMMD di Desa Suka Rahmat seakan menjadi bukti nyata jembatan kepedulian TNI kepada rakyat. Kini, rumah Rahman bukan hanya sekadar bangunan, tetapi simbol harapan baru yang tumbuh dari kemanunggalan antara prajurit dan masyarakat.(0909).