KOTABARU – Kodim 1004/Kotabaru melaksanakan panen raya padi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di lahan pertanian Desa Ujung, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Rabu (03/09/2025).
Komandan Kodim 1004/Kotabaru, Letkol Inf Cecep Cahyadi, bersama unsur Forkopimda turun langsung ke sawah dengan membawa arit dan mengenakan topi caping untuk melakukan panen secara simbolis di lahan pertanian Kelompok Tani Desa Ujung.
Dalam kesempatan tersebut, Letkol Inf Cecep Cahyadi menyampaikan bahwa panen raya merupakan kegiatan rutin petani. Namun, kehadiran Forkopimda diharapkan mampu meningkatkan motivasi para petani agar semakin bersemangat dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional.
“Kebutuhan pangan adalah kebutuhan dasar yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Karena itu, kita tidak bisa berdiam diri. TNI ikut terlibat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terlebih banyak negara pengekspor beras yang kini membatasi diri. Indonesia memiliki lahan yang luas dan subur, sehingga harusnya mampu mewujudkan swasembada pangan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengoptimalkan sektor pertanian pokok. “Investasi di sektor pertanian sangat luar biasa. Namun banyak petani yang justru beralih ke komoditas lain seperti jagung yang bukan kebutuhan pokok, sementara pertanian kebutuhan pokok masih sangat kurang. Terima kasih kepada Babinsa yang telah berupaya keras meningkatkan indeks panen. Insyaallah kita menuju swasembada pangan yang kita cita-citakan bersama,” tambahnya.
Selain itu, Dandim 1004/Kotabaru mengajak generasi muda untuk ikut turun ke sawah dan menjaga ketahanan pangan nasional yang mulai berkurang karena minimnya minat pemuda di bidang pertanian.
“Kita ingin menyentuh generasi muda, terutama petani milenial, untuk mau turun ke sawah dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan hasil panen. Mari kita bersama-sama tingkatkan teknologi pertanian agar hasil yang dicapai lebih baik lagi,” ajaknya.
Acara panen raya berlangsung khidmat dan penuh keakraban, ditutup dengan doa bersama serta sesi foto sebagai bentuk penyemangat bagi para petani untuk lebih bersemangat dalam menghadapi musim tanam berikutnya.(1004).
