Menjelang HUT RI Ke-80, Babinsa Tapin Selatan Bangun Semangat Nasionalisme Lewat Sentuhan Humanis

TAPIN – Di tengah hiruk-pikuk persiapan menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Babinsa Koramil 1010-03/Tapin Selatan, Serka Maryoto, memilih jalan sederhana namun penuh makna: hadir langsung di tengah masyarakat, menyapa, berbincang, dan mengajak mereka mengibarkan bendera merah putih.

Dengan langkah santai namun pasti, Serka Maryoto berkeliling kampung. Setiap sudut gang ia sambangi, setiap rumah ia datangi, bukan dengan perintah kaku, tetapi lewat obrolan akrab yang membangkitkan rasa kebersamaan. Momen itu menjadi jembatan humanis antara TNI dan rakyat — hubungan yang bukan sekadar formalitas, melainkan kemitraan yang tumbuh dari rasa saling percaya.

Melalui kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos), ia menyelipkan pesan bahwa mengibarkan bendera bukan hanya kewajiban seremonial, tetapi tanda syukur atas kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata para pahlawan.

Bacaan Lainnya

“Dulu pahlawan berjuang untuk Indonesia merdeka, masa untuk memasang bendera saja tidak mau,” tutur Maryoto, dengan nada yang lebih mengajak daripada menegur.

Ia mengaku masih menemukan warga yang beralasan lupa atau belum sempat memasang bendera. Namun, dengan sabar ia mengingatkan bahwa setiap helai merah putih yang berkibar adalah simbol kehidupan berbangsa yang tak boleh redup.

“Kita ingatkan lagi agar jiwa nasionalisme dan patriotisme tetap tertanam dalam benak mereka. Ini bukan soal bendera semata, tapi tentang harga diri sebagai bangsa merdeka,” ujarnya.

Bagi Maryoto, mengibarkan bendera adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah. Ia sering mengisahkan kembali perjuangan rakyat di masa lalu, bagaimana para pejuang rela meninggalkan keluarga, menahan lapar, dan bertaruh nyawa demi satu kata: Merdeka. Kisah itu ia sampaikan bukan untuk bernostalgia semata, tetapi untuk menyalakan kembali api semangat di hati generasi sekarang.

Aksi seperti ini juga menjadi cerminan bahwa Babinsa tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi sahabat masyarakat. Sentuhan humanis yang ia berikan membangun kedekatan emosional, sehingga ajakan yang disampaikan bukan terasa sebagai perintah, melainkan kesadaran bersama.

Menjelang 17 Agustus nanti, Serka Maryoto berharap setiap rumah di wilayah binaan bisa berdiri tegak dengan kibaran merah putih. Bagi dirinya, melihat bendera berkibar di setiap sudut desa adalah pemandangan yang menandakan bahwa semangat kemerdekaan masih hidup, bukan sekadar diingat, tetapi juga dirayakan dengan kebanggaan.(1010).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *