Mengikis Tanah, Menata Asa: TMMD Ke-124 Nunukan Hadirkan Perubahan Nyata

NUNUKAN – Memasuki hari kedua pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 tahun 2025 di Kabupaten Nunukan, salah satu sasaran fisik utama berupa pembuatan badan jalan baru sepanjang 2.600 meter dengan lebar 6 meter telah resmi dimulai pengerjaannya. Alat berat berupa excavator mulai mengikis tanah dan meratakan jalur dari titik nol, menandai dimulainya tahap krusial dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah ini. Proyek strategis ini digarap bersama oleh prajurit TNI dari Kodim 0911/Nunukan, dibantu oleh unsur pemerintah daerah serta partisipasi aktif dari masyarakat setempat.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Albert Frantesca, M.Han, menyampaikan secara langsung perihal dimulainya proyek monumental ini. Beliau menjelaskan bahwa fokus utama pada hari ini adalah pemanfaatan alat berat, khususnya excavator, untuk melakukan pembukaan dan perataan awal badan jalan dari titik yang telah ditentukan. Langkah awal ini sangat vital untuk mempersiapkan lahan sebelum tahap pengerasan dan penyempurnaan jalan dilakukan, memastikan fondasi yang kuat dan stabil untuk aksesibilitas yang lebih baik nantinya.

Dalam arahannya, Letkol Inf Albert Frantesca secara tegas menekankan betapa pentingnya semangat kolaborasi dan sinergi yang erat antara seluruh komponen yang terlibat. Keterlibatan aktif prajurit TNI, dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, serta partisipasi antusias dari masyarakat lokal merupakan kunci keberhasilan program TMMD ini. Sinergi ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah manifestasi nyata dari manunggalnya TNI dengan rakyat dan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama yaitu pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Anggaran yang digelontorkan untuk pembuatan badan jalan ini, yang bersumber dari kolaborasi TNI dan Pemerintah Daerah, diharapkan dapat membawa dampak signifikan dan nyata bagi kehidupan sehari-hari masyarakat di area sekitar. Manfaat yang paling dirasakan secara langsung adalah efisiensi waktu tempuh dan aksesibilitas. Letkol Inf Albert Frantesca menyoroti fakta bahwa sebelum adanya jalan baru ini, masyarakat harus menempuh perjalanan memutar sejauh kurang lebih 10 kilometer melalui jalan poros yang ada untuk mencapai pusat kota atau wilayah vital lainnya. Dengan terbukanya akses jalan sepanjang 2.600 meter ini, jarak tempuh akan terpangkas secara drastis, menghemat waktu, biaya, dan tenaga masyarakat, serta melancarkan arus distribusi barang dan jasa.

Lebih lanjut, Letkol Albert menegaskan bahwa pelaksanaan TMMD Ke-124 kali ini merupakan bukti konkret dan wujud nyata dari komitmen bersama antara Tentara Nasional Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dalam mempercepat laju pembangunan di seluruh wilayah, khususnya di daerah-daerah yang masih memerlukan perhatian khusus dalam hal infrastruktur dasar dan pemberdayaan masyarakat.

“Kegiatan TMMD Ke-124 ini tidak semata-mata terfokus pada pembangunan infrastruktur fisik seperti pembuatan jalan. Program ini memiliki jangkauan yang lebih luas. Ke depan, kami juga akan melaksanakan berbagai kegiatan non-fisik yang tak kalah pentingnya, seperti penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat,” ungkap Dansatgas.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan non-fisik ini mencakup berbagai topik relevan, seperti kesehatan, pertanian, kewirausahaan, kesadaran bela negara, serta nilai-nilai kebangsaan, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat demi kemandirian dan kemajuan komunitas.

Dansatgas Letkol Inf Albert Frantesca secara tulus berharap, hasil kerja keras dan gotong royong selama pelaksanaan TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan ini akan benar-benar memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Beliau meyakini bahwa akses jalan yang lebih baik akan membuka peluang ekonomi baru, mempermudah akses ke layanan publik, serta pada akhirnya berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, penurunan angka stunting yang masih menjadi isu nasional, penurunan angka kemiskinan, dan secara keseluruhan mempercepat proses pembangunan daerah menuju Nunukan yang lebih maju dan sejahtera. Kesuksesan TMMD ini menjadi modal sosial yang berharga untuk keberlanjutan pembangunan dan penguatan kemanunggalan TNI dengan rakyat. (0911).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *