Lombok Barat, NTB — Di tengah semangat kebersamaan yang menyala di lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606/Mataram di Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, terselip kisah inspiratif dari seorang ibu tangguh bernama Inaq Alimudin (52), warga Dusun Langko Timur, Desa Langko, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/10/2025).
Dengan wajah teduh dan tangan terampil, setiap akhir pekan Inaq Alimudin menempuh perjalanan sekitar lima kilometer menggunakan motor bebek tuanya. Ia membawa dagangan sederhana — pelecing urap, makanan tradisional khas Sasak yang pedas dan segar — untuk dijual di sekitar Posko Satgas TMMD. Biasanya, ia berjualan di pasar desa, namun kehadiran para prajurit TNI membuka peluang baru baginya.
“Saya pikir di lokasi TMMD ini ramai, banyak orang kerja. Siapa tahu rezekinya lebih baik dari pasar,” tutur Inaq Alimudin sambil tersenyum, melayani prajurit yang membeli dagangannya.
Aroma sambal tomat dan sayur urap yang menggoda membuat lapaknya tak pernah sepi. Beberapa anggota Satgas pun tampak menikmati hidangan sederhana tersebut. Salah satunya, Serka Masnan, yang mengaku terkesan dengan cita rasa khas masakan Lombok itu.
“Pedasnya pas, segar, dan rasanya benar-benar khas Lombok,” ujarnya sambil menyantap pelecing urap buatan Inaq Alimudin.
Komandan Koramil (Danramil) 1606-08/Narmada, Kapten Inf I Ketut Wiliana, turut mengapresiasi semangat warga seperti Inaq Alimudin yang mampu melihat peluang ekonomi dari kegiatan TMMD.
“TMMD bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat. Kehadiran Ibu-ibu seperti Inaq Alimudin membuktikan bahwa semangat manunggal antara TNI dan rakyat benar-benar hidup,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126, Kapten Inf Safarudin, yang menilai partisipasi masyarakat sekitar merupakan bagian penting dari keberhasilan program ini.
“Kami selalu mendorong agar masyarakat turut merasakan manfaat dari program TMMD. Kehadiran pedagang lokal seperti Inaq Alimudin memberikan warna dan semangat tersendiri bagi seluruh anggota Satgas,” ujarnya.
Kehadiran Inaq Alimudin di tengah hiruk pikuk kegiatan TMMD menjadi simbol nyata kebersamaan, ketangguhan, dan semangat hidup masyarakat desa. Dari tangan seorang ibu sederhana, aroma pelecing urap itu seolah membawa pesan hangat — bahwa pembangunan sejati tidak hanya berdiri di atas batu dan semen, tetapi juga di atas hubungan manusia yang saling menguatkan.
(Pendim 1606/Mataram)






