Kelapa Muda Jadi Saksi Kehangatan TNI dan Warga di Desa Tumih

BARITO KUALA – Di tengah panasnya terik matahari siang itu, suara tawa terdengar bersahutan dari lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala di Desa Tumih, Kecamatan Wanaraya. Sejumlah prajurit tampak beristirahat, sambil menikmati kelapa muda yang baru saja dibuka warga setempat.

Bukan pemandangan biasa di tengah aktivitas pembangunan. Loreng yang biasanya identik dengan ketegasan dan disiplin, kali ini berpadu dengan senyum ramah dan canda ringan bersama masyarakat desa.

Di antara warga yang turut menyaksikan momen itu, ada Nenek Ijah, sosok sederhana yang sudah puluhan tahun tinggal di Desa Tumih. Ia tampak bahagia melihat suasana akrab antara TNI dan warga.

Bacaan Lainnya

“Rasanya senang sekali, desa jadi ramai. Biasanya sepi, sekarang tiap hari ada TNI yang bantu kerja dan bercanda sama warga,” katanya dengan tawa kecil yang tulus.

Momen sederhana itu, bagi sebagian orang mungkin sepele, tapi bagi warga Desa Tumih, kehadiran TNI membawa warna baru. Mereka bukan hanya datang untuk membangun jalan atau rumah, tetapi juga menanamkan semangat gotong royong yang mulai pudar di tengah masyarakat.

Menurut Kapten Inf Tri Hendro, Dan SSK TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala, kebersamaan seperti ini adalah inti dari pelaksanaan TMMD.

“Kami ingin masyarakat merasa bahwa TNI bukan tamu, melainkan bagian dari mereka. Kami bekerja bersama, makan bersama, dan beristirahat bersama. Di situlah makna sebenarnya dari TMMD,” ungkapnya.

Kapten Tri Hendro menambahkan, kegiatan di Desa Tumih tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik seperti jalan, poskamling, dan rumah layak huni, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan kemanusiaan.

“Program ini menjadi ruang bagi kami untuk lebih dekat dengan rakyat. Dari sinilah muncul semangat kebersamaan dan kepercayaan antara TNI dan masyarakat,” ujarnya.

Sore itu, pekerjaan sempat terhenti sejenak. Para prajurit menaruh cangkul dan sekop mereka, meneguk air kelapa muda dengan wajah lelah namun bahagia.

Sementara di kejauhan, Nenek Ijah masih tersenyum menyaksikan pemandangan yang jarang ia lihat — prajurit TNI yang tidak hanya membangun desa, tapi juga menanamkan kehangatan di hati warganya.(1005).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *