ACEH BARAT – Dandim 0105/Aceh Barat Letkol Inf S. Kembaren, S.E., M.I.P., CFrA., yang diwakili oleh Pasandi Lettu Cku Yusri menghadiri Upacara Peringatan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Aceh Barat, Jalan Gajah Mada, Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Rabu (22/10/2025).
Upacara dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” ini dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Barat Tarmizi, S.P., M.M., dan dihadiri oleh unsur Forkopimda. Turut hadir Danrem 012/TU yang diwakili oleh Pasi Komsos Mayor Czi Abdul Rahim Lubis, S.T., Ketua DPRK Siti Ramazan, S.E., Kakan Kemenag Abrar Zym, S.Ag., M.H., Kadis Syariat Islam M. Isa, S.Pd., Kasat Binmas Polres Aceh Barat AKP Iswandi, Ketua MAA Tgk. H. Mawardi Nyak Man, Ketua MPU Tgk. H. Mahdi Kari Usman, S.Pd.I., para asisten, SKPK, SKPD, camat, pimpinan dayah, serta para santri se-Kabupaten Aceh Barat.
Dalam amanatnya, Bupati Tarmizi membacakan pesan Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., yang mengawali dengan ungkapan duka cita mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Perjuangan santri yang terkenal adalah Resolusi Jihad tahun 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syech Kiai Hasyim Asy’ari, yang kala itu menyatakan bahwa berperang menolak dan melawan penjajah merupakan fardhu ain. Kini, santri berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan intelektual, spiritual, dan moral,” ujar Bupati.
Ia juga menegaskan bahwa para santri masa kini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melanjutkan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendahulu. “Santri harus percaya diri, karena banyak alumni pesantren yang kini menjadi tokoh nasional, pejabat publik, ilmuwan, pengusaha, dan pemikir dunia. Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, namun juga peluklah inovasi zaman,” tegas Bupati.
Sementara itu, Dandim 0105/Aceh Barat Letkol Inf S. Kembaren, S.E., M.I.P., CFrA., melalui Pasandi Lettu Cku Yusri menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri Nasional merupakan momentum penting untuk memperkuat peran santri dalam membangun bangsa. “Peran santri dan ulama sangat fundamental dalam menyebarkan nilai Islam Rahmatan Lil’alamin yang toleran dan moderat. Hari Santri ini hendaknya menjadi sarana introspeksi diri dan peningkatan kualitas, baik dalam akhlak maupun keilmuan, agar santri dapat menjadi bagian penting dalam kemajuan bangsa,” ujarnya.
Dandim juga mengajak para santri untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital sebagai sarana dakwah dan pembelajaran. “Dengan potensi yang dimiliki, para santri dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membentuk generasi unggul di masa depan,” tambahnya.
Usai upacara, seluruh santri melaksanakan Long March dari Kantor Bupati menuju Masjid Agung Baitul Makmur, yang dilanjutkan dengan majelis zikir dan tausyiah bersama dai asal Gaza, Palestina, Syeikh Saeb Helles.(0105).