HALMAHERA SELATAN – Di bawah terik matahari yang kerap berganti Cahaya Bulan, para prajurit TNI bersama warga bekerja tanpa kenal lelah. Setiap adukan semen dan setiap Sekopan Semen Campuran menjadi bagian dari perjuangan kolektif membuka akses yang selama ini menjadi impian warga. Jembatan Leger ini bukan sekadar Jembatan tetapi Harapan dan Kerja Keras Warga yang setiap hari bekerja tak henti dan tak mengenal lelah, melainkan urat nadi baru yang akan memperlancar mobilitas, mempercepat distribusi hasil pertanian, dan memudahkan akses layanan publik di desa Ombawa Kecamatan Makian Barat. Rabu (13/08/2025)
Sementara itu di lokasi Letkol Inf Syamsul, Komandan Satgas TMMD Reguler ke-125, menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil nyata dari gotong royong.
Kami terus berpacu dengan waktu, tapi yang lebih penting adalah semangat bersama. Progres 85 persen ini membuktikan bahwa TMMD bukan hanya membangun fisik, tapi juga membangun kebersamaan dan rasa memiliki,
Untuk sekedar diketahui kita sudah menyelesaikan berbagai infrastrukur di setiap desa, tinggal hanya beberapa Bak Penampungan Air Bersih, Rumah tidak Layak Huni (RTLH) dan ada Talud. Jadi kami tetap optimis semua selesai” ujarnya di lokasi.
Pengerjaan dilakukan secara maraton, bahkan ketika cuaca kurang bersahabat. Material bangunan dipasok dari titik terdekat untuk menjaga efisiensi, sementara sistem kerja diatur per target harian agar kecepatan tetap terjaga tanpa mengorbankan kualitas.
TMMD Reguler ke-125 ini direncanakan selesai dalam 30 hari. Selain jalan penghubung, program ini juga menyasar pembangunan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pelatihan pertanian, hingga bela negara. Semua diarahkan untuk memastikan pembangunan tidak hanya berhenti di infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kapasitas dan kesadaran warga.
Seiring mendekati garis akhir, optimisme kian menguat di antara prajurit dan masyarakat. Jalan beton yang tengah dibangun bukan sekadar proyek, tetapi simbol kerja sama dan tekad untuk menembus keterbatasan demi masa depan yang lebih baik bagi warga sekecamatan Makian Barat,(1509).