BARITO KUALA – Dalam setiap gerakan alat, ayunan cangkul, hingga sapuan keringat, tampak bahwa pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Desa Tumih, Kecamatan Wanaraya, bukan semata tugas negara, tetapi panggilan nurani.
Satgas TMMD dari Kodim 1005/Barito Kuala hadir bukan hanya sebagai pelaksana pembangunan, tapi sebagai wujud nyata kepedulian terhadap rakyat yang mereka anggap sebagai ibu kandung sendiri.
“Rakyat adalah ibu kandung TNI. Dari rakyat kami lahir, untuk rakyat kami mengabdi,” ungkap Serma Ardiansyah di sela kegiatan, Selasa (14/10/2025).
Bagi para prajurit, pembangunan jalan dan fasilitas umum di desa ini adalah bagian dari pengabdian yang tulus, bukan sekadar penugasan.
Kehangatan dan rasa kemanusiaan tercermin kuat dalam interaksi harian. Saat waktu istirahat siang tiba, para anggota Satgas duduk bersama warga, berbagi makanan sederhana, dan bertukar cerita. Tak ada jarak, yang ada hanya keakraban sebagai sesama anak bangsa yang saling peduli.
Jumaidi, warga Desa Tumih, mengaku terharu dengan kedekatan yang dibangun TNI. “Mereka bekerja keras tanpa pamrih. Kami merasa bukan hanya dibantu secara fisik, tapi juga dihargai sebagai manusia,” ujarnya.
Program TMMD ini membuka akses desa, memperbaiki jalan, dan membangun sarana umum. Namun lebih dari itu, ia membangun jembatan hati antara TNI dan rakyat, sebuah hubungan yang tak bisa dinilai dengan angka, tetapi dirasakan lewat empati, gotong royong, dan cinta tanah air.
Dalam TMMD, TNI tidak hanya membangun desa. Mereka membangun harapan—dengan hati, oleh hati, dan untuk rakyat.(1005/Red/Jsw).
