Danrem 163/Wira Satya Dorong Akselerasi Penanganan Sampah, RTLH, dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Bangli

Bangli – Komandan Korem (Danrem) 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, S.H., melaksanakan kegiatan sosialisasi strategis yang dilaksanakan di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sebagai bagian dari upaya sinergi TNI dengan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan berbasis masyarakat.

Kegiatan ini mencakup sosialisasi penanganan sampah, rencana pelaksanaan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembentukan Koperasi Merah Putih, serta pendampingan program makan bergizi gratis (MBG) hasil kolaborasi Korem 163/WSA bersama Pemerintah Provinsi Bali. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh para Kepala Desa se-Kecamatan Kintamani dan masyarakat penerima manfaat bantuan RTLH.

Sejumlah pejabat Korem dan instansi pemerintah turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Kasi Intel Kasrem 163/WSA Letkol Inf Amrizal Nasution, Dandim 1626/Bangli Letkol Arm I Gede Arya Girinatha Utama, Perwakilan Dinas PUPR Prov. Bali, Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Ni Made Rai Swartini, S.T., M.Si, Pasi Komsos Korem 163/WSA Mayor Inf Ida Bagus Komang Widnyana, Kapenrem 163/WSA Mayor Cku I Made Oka Widhianta, Perwakilan Dinas PU Kab. Bangli Joni Swastika, Sekretaris Kecamatan Kintamani Ni Luh Ayu Widiantari, S.E., Danramil 1626-04/Kintamani Kapten Inf I Ketut Suparwan, Kapolsek Kintamani Kompol I Wayan Sukerna, S.H.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Belancan menyampaikan apresiasi atas kedatangan Danrem 163/Wira Satya beserta seluruh jajaran. Ia berharap kegiatan ini membawa dampak nyata dan berkelanjutan bagi warga.

“Kami menyambut baik bantuan RTLH dan berharap ke depan jika ada bantuan serupa, besarannya dapat ditingkatkan,” ujarnya. Terkait pengelolaan sampah, Desa Belancan telah memiliki sistem pengolahan sampah mandiri yang dibiayai dari anggaran dana desa (PHD). Namun, Kepala Desa menekankan pentingnya penyesuaian honorarium petugas pengolah sampah sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bangli guna menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi aktif sebagai tenaga kerja di sektor pengolahan sampah.

Dinas PUPR Provinsi Bali, yang diwakili Ibu Ni Made Rai Swartini, menjelaskan bahwa program RTLH di Kabupaten Bangli akan dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Serai, Desa Mangani, dan Desa Belancan. Namun, tahap awal dilaksanakan di Desa Belancan karena telah siap secara administratif dan sosial.

“Bantuan RTLH diperuntukkan bagi warga yang telah berkeluarga, berpenghasilan di bawah UMK, memiliki tanah bersertifikat, dan rumah satu-satunya yang tidak layak huni, serta belum pernah menerima bantuan serupa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir,” jelasnya.

Adapun pola pembagian anggaran RTLH adalah 80% untuk material bangunan dan 20% untuk biaya tenaga kerja. Ia juga menambahkan bahwa seluruh proses RTLH akan diawasi secara teknis untuk menjamin kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan.

Dalam arahannya, Danrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, menegaskan bahwa TNI memiliki peran penting dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), termasuk dalam mendukung program pemerintah seperti ketahanan pangan, pengurangan stunting, pengelolaan sampah, dan rehabilitasi RTLH.

“Kebijakan Presiden RI melalui Asta Cita menekankan pentingnya memantapkan sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa dalam bidang pangan, energi, air, serta pembangunan ekonomi hijau dan biru,” jelasnya.

Terkait program RTLH, Danrem menyampaikan bahwa Korem 163/WSA akan mengerahkan personel dari Korem 163/Wira Satya, Kodim 1626/Bangli, dan Kodim 1616/Gianyar yang memiliki keahlian tukang untuk membantu proses pembangunan secara langsung di lapangan.

“Ini bentuk nyata kepedulian sosial TNI kepada masyarakat. Kami ingin program ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai batas waktu yang ditentukan,” tegas Danrem.

Dalam kesempatan yang sama, Danrem juga menyoroti pentingnya pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat desa sebagai instrumen kemandirian ekonomi rakyat. Ia menekankan bahwa koperasi harus dikelola oleh pengurus yang jujur dan profesional agar benar-benar bisa mensejahterakan anggotanya.

“Kepedulian sosial adalah nilai penting dalam tubuh TNI. Kami hadir untuk membantu masyarakat dan menjadikan kehadiran TNI sebagai solusi atas permasalahan nyata di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan kolaborasi Korem 163/WSA dengan Pemprov Bali juga mendapat perhatian khusus dalam sosialisasi ini. Program ini menyasar keluarga kurang mampu dan anak-anak sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pedesaan.

“Kami mendukung penuh penyediaan pangan sehat dan bergizi yang terintegrasi dengan program ketahanan pangan nasional. Ini bukan sekadar program bantuan, tapi bagian dari investasi jangka panjang untuk generasi masa depan,” ujar Danrem.

Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra mengatakan penanganan krisis sampah harus melibatkan partisipasi masyarakat secara menyeluruh, tidak hanya tergantung pada pemerintah semata. “Kita ingin Bali menjadi contoh nasional dalam pengelolaan lingkungan. Ini bukan mimpi, tapi bisa diwujudkan jika kita bersatu,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Korem 163/Wira Satya mempertegas komitmen TNI sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah. Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga menjadi momentum awal pelaksanaan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

(Pendim 1626/Bangli)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *