Dandim 1005/Barito Kuala Bersama FKPD Sambut Kunjungan Kerja Wamen Transmigrasi di Batola

Barito Kuala, Kalimantan Selatan – Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Inf Andika Suseno S.I.P. bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Barito Kuala turut menyambut kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi RI, H. Viva Yoga Mauladi, M.Si. dalam rangka kunjungan kerja di kawasan transmigrasi Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada Rabu (20/08/2025).

Turut mendampingi Wamen, jajaran pejabat Kementerian Transmigrasi antara lain Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Ir. Rajumber Prihatin, M.Si., Direktur Promosi dan Pemasaran Produksi Unggulan Transmigrasi Dr. Ir. Widarjanto, MM., Staf Khusus Menteri Phinto Tri Wardana, tenaga ahli, staf ahli, serta Kepala Balai Transmigrasi Provinsi Kalsel Irfan Sayuti, S.Sos, M.Si.

Kehadiran Wamen disambut hangat oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Barito Kuala, antara lain Bupati Barito Kuala Dr. H. Bahrul Ilmi, S.H., M.H., Wakil Bupati Herman Susilo, Ketua DPRD Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, A.Md.Keb., Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Inf Andika Suseno, S.I.P., perwakilan Kapolres Barito Kuala Kompol Abdul Malik, Ketua Pengadilan Agama diwakili Hakim Repormi, Plt Kadisnakertrans Arief Widodo, Plt Kadistan Jaya, Kepala BPBD M. Siregar, Kadis Ketahanan Pangan Suwarsono, Kasatpol PP M. Sya’rawi, S.STP., serta anggota DPRD Pa Raedan dari Partai PAN.

Bacaan Lainnya

Bupati Barito Kuala, Dr. H. Bahrul Ilmi, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kunjungan kerja Wakil Menteri ke Desa Karang Indah. “Kami ucapkan selamat datang di Kabupaten Barito Kuala. Kehadiran Bapak Wakil Menteri adalah sebuah kehormatan bagi masyarakat kami. Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan lancar tanpa kendala,” Ucap Bupati.

Bupati juga menyinggung potensi wilayah Barito Kuala yang dilalui Sungai Barito. Menurutnya, jalur sungai tersebut selama ini banyak dimanfaatkan untuk angkutan batubara, namun masyarakat berharap aktivitas itu juga dapat memberi kontribusi lebih besar bagi kesejahteraan daerah.

Selain itu, kondisi geografis Batola yang didominasi tanah rawa menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur. “Jika daerah lain bisa membangun 3 km jalan, kami di Batola dengan keterbatasan tanah rawa hanya mampu membangun 1-2 km saja. Inilah yang menjadi kendala utama kami,” Jelasnya.

Dalam arahannya, Wamen H. Viva Yoga Mauladi menekankan tiga poin penting terkait kebijakan transmigrasi. Pertama, transmigrasi menjadi sarana memperkuat integrasi nasional melalui akulturasi budaya dan pernikahan lintas suku, sehingga rasa kebangsaan semakin erat. Kedua, program transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemberian lahan 1-2 hektar per kepala keluarga sebagai bagian dari reforma agraria. Ketiga, sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto, kawasan transmigrasi diharapkan berkontribusi besar dalam pencapaian swasembada pangan.

“Setiap kawasan transmigrasi harus mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menghasilkan produk unggulan berorientasi ekspor. Untuk itu perlu sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga terkait,” Ujar Wamen.

Ia menambahkan, saat ini terdapat 619 kawasan transmigrasi di Indonesia, dengan 153 di antaranya masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Kabupaten Barito Kuala termasuk salah satu prioritas. Bahkan, dana sebesar Rp 4,8 miliar telah digelontorkan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat di kawasan transmigrasi Batola.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen menyerahkan bantuan senilai Rp 4.806.020.000,- berupa pembangunan 3 unit toilet sekolah, 3 unit rehabilitasi sekolah, 2 km peningkatan jalan usaha tani Desa Simpang Nungki, 0,2 km peningkatan talud Desa Cahaya Baru, serta 1 km peningkatan jalan Desa Sawahan.

Selain itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Trans menyerahkan bantuan Rp 100 juta untuk Gapoktan dan Bumdes Karang Indah. Sementara Perhimpunan Anak Trans RI menyerahkan 1.000 bibit pohon gaharu dan bibit aren gajah.

Acara kemudian dilanjutkan dengan ceremony panen padi dan jeruk bersama masyarakat, sebagai simbol keberhasilan program transmigrasi dalam mendukung ketahanan pangan di Barito Kuala.(1005).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *