TAPIN – Menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau 2025, Pemerintah Kabupaten Tapin menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Siaga Darurat di Halaman Kantor Bupati setempat, Rantau Baru, Kecamatan Tapin Utara, yang diikuti personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Manggala Agni, instansi pemerintah daerah, relawan, serta perwakilan perusahaan, Selasa (19/08).
Turut hadir Wakil Bupati Tapin H. Juanda, Dandim 1010/Tapin Letkol Inf Dimas Yamma Putra, Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika, Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, unsur Forkopimda, serta berbagai stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tapin H. Juanda menekankan bahwa meski wilayah Tapin masih tergolong aman, kewaspadaan tetap harus dijaga. “Kita memasuki musim kemarau yang diprediksi BMKG berlangsung hingga akhir September. Potensi Karhutla di Tapin masih kategori sedang, namun seluruh pihak tidak boleh lengah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjalankan enam instruksi Presiden RI terkait penanganan Karhutla, mulai dari mengutamakan pencegahan, memperkuat pengawasan hingga tingkat bawah, mencari solusi permanen, penataan ekosistem gambut, tidak membiarkan api membesar, hingga menegakkan hukum tanpa kompromi.
“Pemkab Tapin sudah menyiapkan langkah antisipasi, di antaranya penetapan status siaga darurat Karhutla, pembentukan posko siaga darurat, hingga sosialisasi ke masyarakat. Apel ini menjadi sarana untuk menyamakan langkah, menyatukan tekad, sekaligus mengecek kesiapan personel dan peralatan. Tujuannya agar masyarakat tetap merasa aman dan terlindungi,” jelas Wabup.
Dandim 1010/Tapin Letkol Inf Dimas Yamma Putra di lokasi berbeda menegaskan komitmen TNI untuk selalu berada di garda terdepan bersama aparat lainnya dalam menangani Karhutla.
“Kami dari TNI akan memastikan kesiapan pasukan di lapangan, khususnya dalam pemadaman awal agar api tidak sempat meluas. Sinergi TNI, Polri, BPBD, relawan, dan perusahaan sangat penting. Prinsipnya, jangan biarkan api besar baru ditangani. Begitu ada titik api, kita bergerak cepat,” tegasnya.
Menurutnya, apel gelar pasukan ini menjadi bukti soliditas semua elemen di Tapin. “Dengan kebersamaan dan kesiapsiagaan, kita optimistis bisa mencegah bencana kabut asap yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Apel gelar pasukan siaga darurat Karhutla ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif. Tidak hanya sebagai bentuk kesiapan personel, tetapi juga pesan kuat bahwa seluruh elemen di Tapin bersatu menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.(1010).