Korem 012/TU Kembangkan Berbagai Komoditi di Lahan Ketahanan Pangan

Aceh Barat – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Korem 012/Teuku Umar terus mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian terpadu. Bertempat di lahan ketahanan pangan seluas 40 hektare milik Korem 012/TU, berbagai komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan dikembangkan secara berkelanjutan.

Salah satu komoditas di sektor pertanian hortikultura adalah tanaman terong hijau, dengan varietas terong pondoh. Penanaman tersebut dilaksanakan pada Kamis (23/10/2025) di lahan ketahanan pangan Korem 012/TU.

Kegiatan di Lahan Ketahan Pangan Korem 012/TU ini dipimpin oleh Serka Amru selaku koordinator lapangan bersama para prajurit yang aktif terlibat dalam seluruh proses, mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, perawatan tanaman, hingga nanti memasuki masa panen.

Bacaan Lainnya

Serka Amru menjelaskan, varietas terong hijau pondoh dipilih karena dikenal memiliki kualitas unggul, Memiliki ukuran buah yang besar dan berwarna hijau terang, dengan tekstur daging yang lembut dan rasa agak manis. Selain bergizi tinggi, terong hijau jenis ini juga memiliki keunggulan secara ekonomi karena dapat dipanen sejak usia tanam tiga bulan dan terus berproduksi hingga tujuh sampai delapan bulan.

Lebih dari sekadar budidaya tanaman, pengembangan lahan ini juga mengedepankan pemanfaatan pupuk organik ramah lingkungan. Prajurit memanfaatkan limbah kelapa sawit, kotoran sapi, dan ayam yang dibudidayakan di lahan ketahanan pangan ini, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Penanaman terong hijau ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi keluarga besar Korem 012/TU dengan harga terjangkau, namun juga membantu perekonomian prajurit. Hasil panen sebagian dapat dijual ke pasar lokal sehingga berkontribusi dalam menekan inflasi daerah.

Melalui program berkelanjutan ini, Korem 012/TU membuktikan peran aktifnya dalam menjaga ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi di wilayah, sekaligus mendukung program prioritas pemerintah dalam penguatan sektor pangan.(Pr012).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *