BARITO KUALA – Suasana siang itu terasa berbeda di halaman rumah kayu milik Kai Salamun, warga Desa Tumih, Kecamatan Wanaraya. Beberapa prajurit TNI dari Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala terlihat duduk santai berbincang dan bercanda ringan dengan seorang anak yang tampak polos namun istimewa — anak dari Kai Salamun yang mengalami keterbelakangan mental.
Bukan sekadar mengisi waktu istirahat, momen itu menjadi wujud kepedulian dan kehangatan antara TNI dan masyarakat. Prajurit yang biasanya terlihat gagah dengan seragam lorengnya, kini memperlihatkan sisi lain: penuh kasih, sabar, dan tulus. Anak tersebut sesekali tertawa riang saat diajak bermain, seakan melupakan sejenak segala keterbatasannya.
Kai Salamun, pria paruh baya dengan wajah renta namun tegar, tampak terharu menyaksikan kebersamaan itu. Baginya, perhatian yang diberikan Satgas TMMD bukan hal kecil. Dalam kesederhanaan hidupnya, ia merasa ada keluarga baru yang datang membawa semangat dan harapan.
“Saya tidak menyangka bapak-bapak TNI mau begitu dekat dengan kami. Anak saya jarang mau berinteraksi, tapi hari ini dia tertawa. Saya sangat berterima kasih,” ucap Kai Salamun dengan suara bergetar.
Kondisi ekonomi yang serba terbatas membuat hidup Kai Salamun penuh perjuangan. Selain harus mencari nafkah, ia juga merawat anaknya yang membutuhkan perhatian khusus. Kini, melalui program TMMD, rumahnya yang dulu nyaris roboh sedang diperbaiki agar lebih layak dihuni.
Dansatgas TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala, Letkol Inf Andika Suseno, S.I.P, menyampaikan bahwa TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan sosial dan moral masyarakat.
“Kami ingin kehadiran TNI benar-benar dirasakan. Tidak hanya membangun rumah, tapi juga menumbuhkan semangat dan rasa kebersamaan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Di balik deru mesin dan bunyi palu pembangunan, TMMD Ke-126 menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna — sentuhan kemanusiaan yang menumbuhkan harapan baru bagi mereka yang selama ini hidup dalam keterbatasan.(1005).