Kutai Timur – Satu bulan penuh, sejak pertengahan Juli hingga Agustus 2025, suasana Desa Suka Rahmat di Kecamatan Teluk Pandan berubah lebih hidup. Deru mesin alat berat berpadu dengan keringat prajurit TNI dan semangat warga yang setiap hari bergotong royong. Di jalan setapak, terdengar suara canda anak-anak yang antusias menyaksikan para tentara bekerja membangun desanya. Semua itu adalah bagian dari rangkaian TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Tahun Anggaran 2025 yang dilaksanakan oleh Kodim 0909/Kutai Timur.
Program ini akhirnya resmi ditutup pada Kamis (21/08) dalam sebuah upacara khidmat di Lapangan Pesantren Hidayatullah, Desa Suka Rahmat. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, S.IP., M.Si., menyampaikan pesan mendalam bahwa TMMD bukan hanya tentang bangunan fisik, melainkan tentang membangun semangat kebersamaan yang menjadi fondasi ketahanan bangsa.
“TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kita tidak hanya membangun jalan, jembatan, atau rumah, tetapi juga membangun harapan, memperkuat persatuan, dan menanamkan optimisme untuk masa depan Kutai Timur,” tegas Danrem dalam amanatnya.
Selama 30 hari pelaksanaan, Satgas TMMD berhasil merampungkan seluruh target pembangunan 100 persen. Hasilnya langsung dirasakan masyarakat: jalan desa sepanjang 900 meter kini sudah bisa dilalui kendaraan, sebuah jembatan kayu yang menghubungkan dusun terpencil berdiri kokoh, dan sumur bor menghadirkan akses air bersih yang sebelumnya sulit didapat.
Tak hanya itu, rumah-rumah warga yang sebelumnya tidak layak huni kini direhabilitasi sehingga lebih layak ditempati. Fasilitas MCK umum juga dibangun, memberikan standar kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Sementara itu, lahan ketahanan pangan dibuka dan ratusan bibit pohon ditanam sebagai investasi ekologis bagi generasi mendatang.
Menurut Dandim 0909/KTM Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, S.H., M.H.I., keberhasilan itu tidak mungkin terwujud tanpa dukungan semua pihak.
“Selama 30 hari, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat bekerja tanpa mengenal lelah. Hasil pembangunan ini bukan milik TNI, melainkan milik warga. Tugas kita bersama adalah menjaga agar manfaatnya terus dirasakan dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Selain pembangunan fisik, TMMD Ke-125 juga menyentuh aspek non-fisik yang tak kalah penting. Berbagai penyuluhan digelar untuk memperkuat wawasan kebangsaan, bela negara, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan program keluarga berencana.
Program percepatan penurunan stunting menjadi salah satu fokus yang mendapat perhatian besar. Melalui edukasi langsung, warga diajak memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat demi mencetak generasi muda yang kuat. Dengan pendekatan persuasif dan sederhana, Satgas TMMD berhasil membuka ruang dialog dengan masyarakat, sehingga pesan pembangunan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga menyentuh aspek kehidupan sehari-hari.
Seorang ibu rumah tangga di Desa Suka Rahmat mengungkapkan rasa syukurnya setelah mengikuti penyuluhan tersebut. “Saya jadi lebih tahu bagaimana cara merawat anak agar sehat dan tidak kekurangan gizi. Program ini sangat bermanfaat bagi kami,” ucapnya dengan mata berbinar.
Bagi masyarakat desa, hasil TMMD benar-benar menjawab kebutuhan mendasar. Sebelumnya, jalan yang rusak membuat akses ke pasar sulit, sehingga harga jual hasil kebun menurun. Kini, dengan jalan yang sudah keras dan bisa dilalui kendaraan roda empat, warga optimis perekonomian mereka akan lebih bergerak.
“Sekarang kami bisa membawa hasil kebun ke pasar tanpa harus memikul sejauh itu. Air bersih juga sudah ada, sangat membantu kehidupan sehari-hari,” tutur salah seorang warga yang ikut bergotong royong bersama Satgas.
Kebersamaan yang terjalin selama sebulan penuh meninggalkan kesan mendalam. Tidak jarang prajurit TNI makan bersama warga di dapur sederhana, bercanda dengan anak-anak, atau ikut membantu kegiatan sosial lainnya. Kedekatan inilah yang membuat TMMD lebih dari sekadar program pembangunan, tetapi juga momentum untuk merajut silaturahmi dan kepercayaan antara TNI dengan rakyat.
Upacara penutupan TMMD Ke-125 bukan hanya seremoni formal. Acara itu juga dirangkai dengan penyerahan hasil pembangunan kepada pemerintah daerah, pembagian bantuan sosial bagi masyarakat, penyerahan piagam penghargaan kepada perusahaan yang terlibat, serta bazar UMKM murah yang ramai dikunjungi warga.
Suasana hangat tercipta, mencerminkan rasa syukur dan kegembiraan masyarakat. Wajah-wajah bahagia tampak jelas, terutama ketika melihat hasil pembangunan yang nyata berdiri di desa mereka.
Program TMMD Ke-125 di Kutai Timur memang telah berakhir, tetapi jejaknya akan selalu dikenang. Jalan baru, jembatan, rumah layak huni, dan sumber air bersih hanyalah wujud fisik. Yang lebih berharga adalah semangat kebersamaan, gotong royong, dan rasa saling percaya yang terbangun antara TNI dan masyarakat.
“TMMD boleh berakhir, tetapi semangat kebersamaan inilah yang harus terus dijaga. Dari desa inilah, kita belajar bahwa ketahanan nasional dibangun dari akar rumput, dari rakyat yang bersatu, dan dari semangat untuk saling menguatkan.”
TMMD Ke-125 di wilayah Kodim 0909/KTM menjadi bukti nyata bahwa ketika TNI, pemerintah daerah, Polri, swasta, dan masyarakat berjalan seiring, maka pembangunan bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang dapat dirasakan setiap hari. Dan bagi warga Desa Suka Rahmat, 30 hari TMMD telah menjadi perjalanan yang mengubah wajah desa sekaligus mengukir harapan baru untuk masa depan.(0909).