KUTAI TIMUR – Bertahun-tahun Rahman hanya bisa membangun rumah orang lain dengan tangannya yang terampil, namun tak mampu memperbaiki rumahnya sendiri yang nyaris roboh. Sebagai kuli bangunan, ia tahu persis bagaimana membuat tembok kokoh dan ruangan nyaman, tetapi penghasilan yang pas-pasan membuat impian memiliki rumah layak huni selalu tertunda.
Kini, impian itu mulai menjadi nyata berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur. Rumah Rahman yang dulu berdinding papan lapuk kini tengah direhab, dan pengerjaan sudah sampai tahap pemasangan dinding skat berbahan plywood. Skat ini akan memisahkan ruang-ruang di dalam rumah, memberi privasi, dan menjadikannya lebih nyaman untuk keluarga kecilnya.
Komandan SSK TMMD Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, Lettu Arh Suhendri, menjelaskan bahwa pekerjaan ini tidak sekadar membangun fisik, tetapi juga membangun harapan. “Material plywood dipilih karena cepat dipasang, cukup kuat, dan hasilnya rapi. Kami ingin Rahman merasakan rumah yang fungsional, aman, dan nyaman. Ini bukan sekadar pembangunan, ini tentang membantu seseorang mewujudkan mimpinya,” ujarnya.
Rahman sendiri mengaku hatinya bergetar melihat perubahan demi perubahan di rumahnya. “Saya sudah lama bekerja jadi kuli bangunan, tapi membangun rumah sendiri rasanya seperti membangun istana. Bedanya, kali ini saya dibantu TNI dan warga desa. Setiap lembar yang dipasang seolah menutup luka lama rumah ini,” tuturnya sambil tersenyum.
Pengerjaan rumah ini juga mengundang partisipasi warga sekitar. Husain, tetangga Rahman, ikut membantu memotong papan, mengangkat bahan, dan merapikan hasil kerja. “Kami di desa ini sudah seperti keluarga. Melihat Rahman akhirnya punya rumah layak, rasanya ikut bahagia. TNI dan warga di sini benar-benar bekerja tanpa batas sekat, sama-sama untuk kebaikan,” ujarnya.
Suasana pengerjaan setiap hari diwarnai tawa ringan, canda di sela kerja, dan peluh yang jatuh di bawah terik matahari. Semangat gotong royong ini membuat proses perehaban berjalan cepat, bahkan melebihi ekspektasi awal.
Program perehaban RTLH ini menjadi bukti bahwa TMMD tidak hanya membangun jalan dan fasilitas umum, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan warga yang membutuhkan. Setiap langkah pekerjaan selalu diarahkan untuk memberi manfaat jangka panjang bagi penerimanya.
Jika tak ada hambatan, rumah Rahman akan selesai tepat waktu dan siap menjadi tempat bernaung yang layak bagi keluarganya. Dari seorang kuli bangunan yang dulu hanya membangun rumah orang lain, kini Rahman akan pulang ke rumah yang dibangunnya sendiri bersama tangan-tangan tulus TNI dan warga.
“Bagi kami, membantu rakyat bukan sekadar tugas, melainkan kehormatan. Saat melihat Rahman dan keluarganya tersenyum, itu adalah upah yang tak ternilai,” tutup Lettu Arh Suhendri.(0909).