ACEH BARAT – Sebagai bagian dari peran aktif TNI dalam upaya pencegahan bencana serta bentuk kepedulian terhadap keselamatan lingkungan dan masyarakat, Babinsa Posramil 05/Pante Ceureumen Kodim 0105/Aceh Barat, Kopka Edi Sutrisno, melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada warga Desa Sawang Rambot, Kecamatan Pante Ceureumen, Rabu (04/06/2025) pukul 08.00 WIB.
Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari Program Kerja Pembinaan Teritorial TNI AD Tahun Anggaran 2025 dan tindak lanjut perintah Komando Atas dalam menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Aceh Barat. Cuaca panas dan angin kencang menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran, terutama akibat kelalaian manusia dalam membuka lahan dengan cara dibakar.
Dalam arahannya, Kopka Edi Sutrisno menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama dalam hal pembukaan lahan pertanian atau perkebunan. Ia menyampaikan bahwa cara membakar lahan sangat berbahaya dan tidak dibenarkan, karena bisa berdampak luas, termasuk merusak hutan, mengganggu kesehatan warga akibat asap, hingga menimbulkan kerugian ekonomi.
“Saat ini cuaca sedang panas dan kering. Jika ada api yang ditinggalkan sedikit saja saat membuka lahan, maka itu bisa menjalar dan membakar hutan maupun pemukiman. Ini sangat berisiko. Oleh karena itu, kami minta masyarakat jangan membakar lahan dalam bentuk apa pun,” tegas Kopka Edi kepada warga yang hadir.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara terbuka di salah satu tempat berkumpul warga desa dan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga dari berbagai kalangan. Warga tampak antusias mengikuti kegiatan dan banyak yang menyampaikan pertanyaan terkait alternatif membuka lahan tanpa membakar.
Selain memberikan pemahaman tentang bahaya Karhutla, Babinsa juga menyampaikan solusi dan alternatif cara membuka lahan secara ramah lingkungan, seperti melalui sistem tumpang sari, pengolahan mekanik, dan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah tanpa harus merusak lingkungan.
“Kalau bukan kita yang jaga lingkungan, siapa lagi? Jangan sampai tindakan kecil yang dianggap biasa, seperti membakar semak, justru membawa bencana bagi banyak orang,” tambah Kopka Edi.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara Babinsa dan masyarakat desa. Dengan pendekatan persuasif dan dialogis, warga menjadi lebih terbuka dan menyampaikan berbagai aspirasi terkait pertanian dan keamanan lingkungan.
Danposramil 05/Pante Ceureumen, Peltu Samsul Bahri, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Babinsa yang telah melaksanakan sosialisasi secara langsung di tengah masyarakat. Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan hanya bermanfaat dalam mencegah bencana, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan teritorial berkelanjutan.
“Babinsa adalah ujung tombak satuan teritorial. Kehadiran mereka di tengah masyarakat tidak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga mengedukasi dan membina kesadaran sosial serta lingkungan. Ini adalah bentuk nyata dari kemanunggalan TNI dan rakyat,” ujar Peltu Samsul.
Ia juga menegaskan bahwa Kodim 0105/Aceh Barat di bawah kepemimpinan Letkol Inf Hendra Mirza, S.E., M.Si. terus berkomitmen dalam membangun kesadaran masyarakat melalui kegiatan sosial, edukatif, dan kemitraan lintas sektor, termasuk dalam menghadapi isu-isu strategis seperti perubahan iklim dan bencana alam.
Sosialisasi yang berlangsung hingga pukul 09.00 WIB tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab dan imbauan terakhir agar warga selalu melaporkan kepada Babinsa atau perangkat desa apabila menemukan titik api atau kegiatan mencurigakan yang dapat memicu kebakaran.
Warga Desa Sawang Rambot menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kehadiran Babinsa dalam memberikan edukasi serta solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
Kegiatan berjalan dalam suasana aman, tertib, dan penuh kebersamaan. Selain meningkatkan pengetahuan warga, sosialisasi ini juga memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menciptakan desa yang aman dan tangguh terhadap bencana.